Sudah lebih dari 1 tahun sejak merebaknya virus Corona di Indonesia, mulai sekitar Februari 2020 silam. Sebenarnya virus ini sudah ada sejak bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina. Alhasil, banyak sekali perusahaan medis yang mengembangkan vaksin untuk menangkal dan meminimalisir penyebaran virus tersebut. Saat ini di Indonesia telah tersedia beberapa jenis vaksin Corona, salah satunya ialah CoronaVac atau Sinovac. Kali ini kami akan membahas:
8 Fakta dari vaksin Sinovac yang perlu diketahui!
1. Sudah Melalui Uji Klinis
Pengujian klinis vaksin Sinovac dalam hal dosis, efek samping, keamanan, dan efikasi dilakukan sebanyak 3 fase. Fase pertama dilakukan di Cina dengan melibatkan 144 orang dewasa dengan rentang usia 18-59 tahun. Lalu uji klinis fase 2 dilakukan ke 600 orang dengan rentang usia sama seperti fase sebelumnya, untuk mengetahui dosis dan keamanannya lebih dalam lagi. Sedangkan fase terakhir dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia, dengan subjek sebanyak1.600 orang di Bandung untuk menguji efikasi vaksin tersebut. Setiap negara memiliki efikasi yang berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti epidemiologi dan proses transmisi antivenom. Contohnya Brasil dengan tingkat efikasi sebanyak 78 dan Turki sebanyak.
2. Efikasi
Pada fakta pertama, ternyata efikasi vaksin Sinovac atau CoronaVac sekitar lho. Hal itu telah memenuhi standar minimum WHO yakni 50. Ini berarti estimasi tingkat efektivitas vaksin dalam menangkal virus Covid-19 dinilai baik. Hal itu dijelaskan oleh kepala BPOM, Penny K Lukito, yang mengatakan, “ Untuk penghitungan efficaciousness rate dari uji klinis di Bandung dengan subjek1.600, dengan interim analisis sesuai dengan penghitungan statistik kita menargetkan 25 kasus terinfeksi. Jadi angka persen itu dari 25 kasus terinfeksi.”
3. Vaksinasi Perdana oleh Presiden Jokowi
Setelah dilakukannya uji klinis 3 fase di Cina dan Bandung serta didapatkannya fatwa halal dari MUI, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau akrab dipanggil Pak Jokowi melakukan suntik vaksin Sinovac perdana di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 13 Januari 2021. Sebelum vaksin, terdapat beberapa tahap pemeriksaan kesehatan, seperti suhu tubuh dan tekanan darah. Kemudian pada tanggal 27 Januari 2021, Pak Jokowi mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua di lokasi yang sama. Proses vaksin Pak Presiden tersebut menjadi tonggak dimulainya vaksinasi massal di Indonesia!
4. Mendapatkan Sertifikat Halal
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sertifikasi halal setelah melakukan inspection lapangan vaksin Sinovac di dua lokasi yaitu kantor pusat Sinovac di Beijing dan kantor pusat Bio Farma di Bandung. Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan, “ Terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan jurist, rapat Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac dan sertifikasinya diajukan oleh Bio Farma ada halal dan suci.”
5. Efek Samping Ringan
Meskipun efikasi vaksin tidak terlalu tinggi, tapi Sinovac tidak memiliki efek samping yang berbahaya buat penerima vaksin. Bahkan, efek samping vaksin satu ini tergolong sebagai ringan-menengah. Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam, badan lelah, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.
Namun ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan sebelum melakukan injeksi vaksin ke tubuh, seperti adanya riwayat alergi, kelemahan sistem kekebalan tubuh, gejala ISPA, menjalani transfusi darah rutin, penyakit organ dalam, sedang hamil, atau menderita diabetes melitus. Jika ada kondisi-kondisi tersebut, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
6. Memicu Kekebalan Tubuh yang Cepat
Setelah dilakukan uji klinis, ternyata vaksin jenis CoronaVac atau Sinovac ini memicu respons kekebalan tubuh yang cepat. Menurut tim peneliti, respons tersebut muncul dalam waktu 4 minggu setelah vaksinasi 2 dosis pada interval 14 hari. Hal itu diungkap oleh Zhu Fengcai, salah satu peneliti dari Sinovac Biotech. Dia mengatakan, “ Temuan kami menunjukkan bahwa CoronaVac mampu memicu respons antibodi yang cepat dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin pada interval 14 hari.”
7. Dari Perusahaan Cina
Vaksin Sinovac atau CoronaVac dibuat di perusahaan asal Cina bernama Sinovac Biotech. Perusahaan ini resmi berdiri di tahun 2001 setelah sukses mengembangkan vaksin hepatitis A tidak aktif pertama di dunia. Sinovac Biotech fokus melakukan riset dan pengembangan 2 jenis vaksin, yaitu hepatitis dan influenza. Selama 2 dekade terakhir, perusahaan tersebut telah meluncurkan 6 vaksin penting seperti vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondok, dan rabies anjing.
8. Digunakan Di Berbagai Negara
Selain Indonesia, ternyata ada beberapa negara lainnya yang menggunakan vaksin jenis CoronaVac atau Sinovac, seperti Bangladesh, Brasil, Turki, dan Chili. Seperti yang kami jelaskan di poin sebelumnya bahwa tingkat efikasi di setiap negara berbeda-beda. Namun sudah melebihi batas minimum dari WHO yaitu 50.
Diharapkan dengan adanya vaksinasi CoronaVac atau Sinovac dapat menekan risiko terpapar komplikasi berat pasca terkena virus Covid-19. Selain Sinovac, ada beberapa jenis vaksin lainnya seperti Oxford-AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer-BioNTech, dan Novavax. Sementara itu, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin sendiri bernama Merah Putih – BioFarma. Semoga vaksin dari Indonesia ini bisa segera diproduksi dan mampu efektif menangkal Covid-19 ya!