Adware adalah perangkat lunak yang secara otomatis dan terus menerus menayangkan atau menampilkan iklan online dalam bentuk pop-up. Adware seringkali mampu mengandung malware sehingga aplikasi dapat diinstal tanpa izin dari pemilik ponsel. Penyebab utama munculnya adware ini biasanya adalah tindakan pengguna ponsel yang menginstal aplikasi secara ilegal atau tidak melalui PlayStore atau App Store, atau sekadar mengklik iklan di halaman situs web.
Sementara itu, Adware ini merupakan metode yang biasa digunakan oleh pengiklan untuk mendapatkan penghasilan. Pengiklan sering memanfaatkan pop-up metode bayar per klik yang muncul dan tidak sengaja diklik oleh pengguna, atau skema pembayaran yang diterima pengiklan sebagai berikut:
- Pay per click (PPC) atau saat pengguna mengklik iklan yang muncul.
- Pay-per-view (PPV) atau saat iklan ditampilkan di perangkat pengguna.
- Bayar-per-instal (PPI) atau setiap kali perangkat lunak berhasil diinstal pada pengguna atau perangkat target.
Terkadang Adware secara tidak sengaja dapat menyusup ke sebuah situs web dan pemilik situs bahkan mungkin tidak mengetahui jika situs tersebut terinfeksi, terutama bagi mereka yang tidak memasang SSL. Sedangkan bagi pengguna Adware berbahaya karena berpotensi membocorkan data pribadi pengguna kepada produsen perangkat lunak atau pengiklan untuk digunakan oleh pihak ketiga untuk penipuan atau pemasaran yang dipersonalisasi.
Apa Perbedaan antara Adware dan Virus?
Meski sekilas terlihat mirip, Adware dan virus adalah dua hal yang berbeda. Virus adalah perangkat lunak berbahaya yang dibuat untuk menyusup dan merusak perangkat keras guna mencuri data pribadi pemilik komputer. Virus juga dapat mengganggu pengoperasian sistem operasi. Tetapi Adware tidak selalu mengandung virus.
Tujuan utama Adware adalah menayangkan iklan kepada pengguna. Beberapa Adware bahkan dapat menginstal perangkat lunak itu sendiri dan mengubah pengaturan mesin telusur default di browser pengguna. Jadi, jika sewaktu-waktu Anda merasa bahwa suatu aplikasi telah diinstal secara tidak terduga atau pengaturan browser telah berubah, itu mungkin saja pekerjaan Adware.
Dampak yang ditimbulkan oleh Adware adalah menghambat produktivitas pengguna. Biasanya perangkat akan menjadi lebih lambat, iklan pop-up terus muncul sehingga menghambat pergerakan. Sementara itu, di situs yang terkena adware, pengalaman penggunanya buruk. Dampak lainnya adalah data menjadi rentan terhadap pihak ketiga dan disebut-sebut oleh penjahat dunia maya, baik phishing maupun rekayasa sosial.
Apa Saja Jenis Adware?
Tergantung dari jenis perangkat yang digunakan, Adware terbagi menjadi dua, yaitu:
- Adware PC/Komputer
Adware komputer dapat berasal dari penginstalan freeware, shareware, serta pengunduhan dan penginstalan ekstensi yang seringkali gratis dan diunduh secara ilegal melalui Internet. Saat seseorang mengunduh aplikasi gratis, terkadang secara tidak langsung, program jahat juga diinstal secara otomatis. Karena software tersebut merupakan bagian dari aplikasi atau software yang sudah di download. Selain itu, adware komputer dapat menginfeksi semua jenis perangkat komputer dengan sistem operasi apa pun, seperti Windows, Linus, MacOS. Oleh karena itu, pengguna harus ekstra waspada dan berhati-hati saat mengunduh aplikasi dan membuka tautan dari sumber yang tidak tepercaya.
- Adware Gadget/Handphone
Selain di PC dan laptop, adware juga berpeluang muncul di smartphone jika pengguna sering mengklik link atau iklan dari sumber yang tidak terpercaya. Biasanya, pengunjung situs web yang ponsel cerdasnya terpengaruh oleh adware mungkin mengalami penurunan kinerja perangkat, seperti menjadi lebih lambat. Selain itu, adware yang menginfeksi smartphone juga dapat menampilkan iklan yang mengganggu di notifikasi dan menyebabkan smartphone mengunduh dan menginstal aplikasi secara tiba-tiba tanpa persetujuan.
Selain berdasarkan jenis perangkat yang digunakan, adware juga terbagi menjadi dua kategori, berbahaya dan aman.
- Adware yang sah adalah iklan online yang aman dan bebas malware. Jenis ini memerlukan persetujuan pengguna untuk mengumpulkan data.
- Aplikasi yang Mungkin Tidak Diinginkan adalah adware berbahaya. Jenis ini dapat diinstal secara otomatis di perangkat pengguna. Tipe ini memiliki 3 tipe:
- adware berbahaya (malicious) mengandung virus, spyware, dan malware yang menyebabkan kejahatan dunia maya.
- adware kasar (abusive) ini tidak mengandung malware apa pun tetapi akan mengirim spam dengan berbagai iklan.
- adware yang menipu (deceptive) yang menyesatkan secara fakta akan mempersulit pengguna untuk menghapus aplikasi yang diinstal.
Bagaimana Cara Memblokir Adware?
- Jangan sembarangan mengklik iklan pop-up
Salah satu cara agar tidak terkena adware adalah dengan tidak mengklik iklan pop-up, terutama yang terlihat aneh, seperti perjudian atau pornografi. Bahkan, tidak jarang iklan pop-up ini muncul di website dan hanya menghilang saat pengguna mengkliknya.
- Jangan mengunduh file sembarangan
Modus yang biasa dipasang oleh pemilik iklan adalah jendela pop-up yang menginformasikan bahwa perangkat pengguna terinfeksi virus dan mereka harus mengklik tombol untuk mengunduh perangkat lunak anti-virus. Faktanya, mereka bisa menjadi aplikasi yang mungkin tidak diinginkan. Untuk itu, unduh file atau aplikasi sebanyak-banyaknya melalui website terpercaya untuk menghindari klik pop-up.
- Hapus perangkat lunak (aplikasi) yang bajakan
Segera hapus atau uninstall software mencurigakan yang tiba-tiba terpasang di perangkat Anda. Karena, pengguna mungkin secara tidak sengaja mengklik adware untuk menginstal aplikasi atau perangkat lunak secara otomatis. Untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga, sebaiknya segera hapus aplikasi tersebut.
- Install anti-virus seperti McAfee
Memiliki perangkat lunak anti-virus adalah cara untuk melindungi perangkat Anda dari berbagai virus dan malware saat mengunjungi berbagai situs web di dunia maya. Ingatlah untuk memilih antivirus yang andal, instal versi aslinya, dan terus perbarui jika perlu.
- Kunjungi situs web dengan SSL
Situs web yang memasang SSL sering memiliki simbol gembok di sebelah URL situs web mereka. Ini berarti risiko penyadapan, pencurian data penting, dan penipuan berkurang. Begitu juga pemilik website memasang SSL bagi yang belum punya. Karena SSL dapat memperkecil halaman web agar tidak terkena malware atau adware berbahaya.